Pernah gak, sih merasa token listrik cepat banget habisnya? Padahal baru isi minggu lalu, tiba-tiba tadi malam sudah habis lagi. Situasi seperti ini tentu saja tidak nyaman, apalagi kalau sudah bunyi dan nominal token yang harus dibeli cukup besar. Pasti Sobat ListrikOne tidak mau hal ini terjadi terus-menerus, kan? Simak artikel ini sampai selesai biar token kalian gak cepat habis!
Mengapa Token Listrik Cepat Habis?
Sebelum kita membahas cara menghitung pemakaian listrik di rumah, kita cari tahu dulu alasan dibalik token listrik yang bisa cepat sekali habisnya. Ada beberapa alasan yang melatarbelakangi hal tersebut terjadi. Contohnya, pemakaian alat elektronik berdaya besar, terlalu banyak perangkat yang digunakan secara bersamaan, kebocoran arus listrik, atau mungkin saja Sobat ListrikOne kurang tepat dalam memperhitungkan kebutuhan listrik rumah dalam sebulan. Hal-hal tersebut tidak bisa dibiarkan begitu saja kalau kalian tidak mau pengeluaran kalian terus membengkak setiap bulannya. Jadi, sangat penting untuk kita mengetahui bagaimana cara yang tepat untuk menghitung pemakaian listrik di rumah.
Ilustrasi Meteran Listrik Prabayar yang Habis (Source: youtu.be)
Cara Menghitung Pemakaian Listrik
Menghitung pemakaian listrik sebenarnya tidak serumit yang dibayangkan. Cukup dengan beberapa langkah sederhana, kalian bisa tahu berapa kWh yang dihabiskan rumah kalian di setiap harinya. Mari kita lihat langkah-langkah beserta contohnya agar Sobat ListrikOne lebih mudah memahaminya.
- Catatlah daya (watt) setiap perangkat elektronik yang sering dipakai
Informasi terkait daya listrik yang dihabiskan untuk mengaktifkan suatu perangkat elektronik biasanya ada di label belakang perangkat. - Catat juga durasi pemakaiannya per hari
Selain mengetahui besaran daya suatu perangkat, penting juga untuk memperhatikan durasi rata-rata perangkat tersebut dipakai dalam sehari. - Kalikan daya × durasi pemakaian
Misalnya, dalam sehari kalian menggunakan lampu 10 watt, AC 500 watt, dan kulkas 150 watt. Masing-masing dari ketiganya digunakan selama 6 jam, 8 jam, dan 24 jam. Maka, penghitungannya menjadi:
Lampu: 10 watt × 6 jam = 60 Wh = 0,06 kWh
AC: 500 watt × 8 jam = 4000 Wh = 4 kWh
Kulkas: 150 watt × 24 jam = 3600Wh = 3,6 kWh - Jumlahkan seluruhnya
Hasil perkalian antara besaran daya dan durasi pemakaian masing-masing perangkat yang sudah kalian dapatkan bisa langsung dijumlahkan seluruhnya. - Kalikan total pemakaian harian dengan tarif listrik per kWh
Untuk mengetahui berapa tarif token listrik yang dibutuhkan, kalikan seluruh total pemakaian harian yang sudah dihasilkan sebelumnya dengan rata-rata tarif listrik yang ada (Rp1.444/kWh). - Hitung kebutuhan bulanan
Kalikan hasil sebelumnya dengan total hari dalam sebulan (30 hari). Setelah dikalikan 30 hari, kalian sudah mendapatkan jumlah token listrik yang harus kalian siapkan untuk setiap bulannya.
Tips Hemat Token Listrik
Setelah kalian melakukan penghitungan terhadap total pemakaian listrik rumah setiap bulannya, lalu kalian merasa jumlah tersebut terlalu besar, mungkin ini saatnya kalian untuk lebih cermat dalam menggunakan listrik. Bagaimana caranya?
- Matikan dan cabut perangkat elektronik yang sudah tidak terpakai.
- Gunakan perangkat hemat energi.
- Hindari penggunaan perangkat berdaya besar dalam waktu bersamaan.
- Lakukan pemeriksaan instalasi listrik secara berkala untuk mencegah terjadinya kebocoran arus.
Yuk, Mulai Hitung Pemakaian Listrik Kalian
Token listrik cepat habis memang menyebalkan, tetapi bukan berarti tidak bisa diatasi. Dengan menghitung pemakaian secara sederhana dan lebih bijak dalam menggunakan perangkat, kalian bisa mengendalikan biaya listrik rumah setiap bulan.
Dan jangan lupa, isi ulang token sekarang juga bisa jauh lebih praktis. Lewat ListrikOne, kalian bisa isi token dengan aman, langsung masuk ke meteran rumah, dan yang paling penting bebas biaya admin!
Tunggu apalagi? Daftar dan gunakan aplikasi ListrikOne sekarang juga untuk isi token listrik tanpa ribet dan gak bikin kantong jebol karena admin!